Thursday, September 6, 2007

Mengapa Posisi Kas kalau bertambah didebet dan Modal Kalau Bertambah di Kredit

kaidah tentang saldo normal akun ditentukan dari persamaan akuntansi:

AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL,

Yang memiliki pemikiran bahwa Aktiva adalah sumber daya yang dimiliki dan dipergunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasionalnya. Dalam tata buku (dulu), Aktiva ini dikenal sebagai HARTA.

Nah untuk memperoleh Aktiva ini sudah tentu tidak gratisan. Aktiva dapat diperoleh atau bersumber dari 2 sumber dana.

  1. sumber internal (uang pemilik sendiri) yang disebut sebagai MODAL. Apabila Modal yang dimiliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sumber daya operasional, maka mau tidak mau perusahaan mencari pendanaan lain yang bersumber dari eksternal perusahaan. Pendanaan yang diperoleh dari luar ini merupakan utang yang konsekuensi harus dikembalikan, sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki KEWAJIBAN.

Dengan demikian dalam akuntansi dapat diperoleh persamaan dasar sebagai berikut:

AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

AKTIVA = MODAL

Jika terjadi Aktiva = Kewajiban maka yang memiliki harta adalah pihak eksternal

Dalam sejarah pencatatan akuntansi, oleh seorang rahib (romo) dari Italia, bernama, LUCA PACIOLI, dibuat pencatatan transaksi dengan sistem pencatatan berganda (Double-Entry Balance), dimana dalam pencatatan tersebut dipergunakan istilah DEBET dan KREDIT. Dalam bahasa Latin, DEBET = KIRI dan KREDIT = KANAN. Bila persamaan akuntansi di atas dimasukkan ke dalam konsep Debet dan Kredit ini maka posisi AKTIVA ada di sisi DEBET (KIRI) sedangkan posisi KEWAJIBAN dan MODAL ada sisi KREDIT (KANAN).

Adapun mengapa harus di kiri dan kanan, saya cuma baru sebatas menduga, belum memastikan (harus lebih banyak belajar sejarah akuntansi dulu nih :-)), bahwa mungkin itu berasal dari filosofi dalam ajaran Kristiani, dimana dalam prosesi liturgi yaitu sakramen Ekaristi, umat menerima komuni dalam bentuk hosti dengan tangan kiri, yang mungkin dapat diasosiasikan bahwa sisi kiri menunjukkan penerimaan terhadap apa yang sekarang dimiliki (harta, aktiva). Sedangkan sisi kanan dalam etiket atau kebiasaan merujuk pada pemberian, dimana orang pada umumnya memberi selalu dengan tangan kanan. Baik kewajiban dan modal dalam akuntansi merupakan sumber dana yang juga merujuk pada pengembalian dana oleh perusahaan baik kepada eksternal (Kewajiban) dan internal (Modal, pemilik). Ini mungkin teori yang dipaksakan atau sesat ya....

Nah, AKTIVA yang berada di sisi Debet secara otomatis memiliki saldo normal (bertambah) di sisi Debet pula. Sedangkan KEWAJIBAN dan MODAL yang berada di sisi Kredit secara otomatis memiliki saldo normal (bertambah) di sisi Kredit, dengan demikian jika diumpamakan sebagai sebuah neraca (T), antara sisi kanan dan kiri akan menjadi seimbang yang juga menunjukkan persamaan dasar akuntansi (AKTIVA (DEBET) = KEWAJIBAN + MODAL (KREDIT).

Adapun perluasan konsep ini adalah pada sisi Modal, dimana dalam perusahaan, Modal dapat bertambah atau berkurang karena berbagai hal, yaitu bertambah karena Laba dan berkurang karena Rugi dari hasil usaha. Perhitungan laba (rugi) didasarkan pada perbandingan antara Pendapatan dan Beban, dimana Laba = Pendapatan > Beban dan Rugi = Pendapatan < Beban. Dengan demikian Pendapatan akan menambah Modal (Kredit) dan Beban akan mengurangi Modal (Debet), sehingga seperti yang kita ketahui saldo normal akun Pendapatan ada sisi Kredit dan akun Beban ada sisi Debet. Di samping itu Modal juga bertambah karena adanya Investasi (Kredit) dan berkurang karena adanya pengambilan kas atau non kas untuk kepentingan pribadi yang disebut sebagai Prive (Debet).

No comments: